Thursday 23 September 2010

Garda Mikom UNDIP

Kalau siang, Pak Rosyid berpakaian seragam celana panjang warna biru dan atasan putih, lengkap dengan atribut SATPAM Pasca Sarjana UNDIP, Kampus Peleburan. Malam? Pak Rosyid lebih sering pakai atasan batik dibungkus jaket hitam. Bersama Pak Priyo, dia menjadi garda depan perkuliahan malam Program Mikom.

"Yang siapkan kopi dan snack ada sendiri kok, orang catering," begitu Pak Rosyid menjelaskan keberadaan 4 termos minumam hangat (2 berlabel coffeemix dan 2 teh) yang disediakan di depan ruang perkuliahan lantai dua saban malam, untuk dosen dan mahasiswa.

"Di tempat lain kayaknya gak pakai snack," imbuh lelaki berkulit gelap dan muka yang selalu nampak tersenyum.

"Snacknya selalu ganti, enak-enak lagi," kata Deka, mahasiswa Mikom angkatan III asal Jakarta.

Sepengetahuanku, di salah satu program pasca sarjana lain, juga di UNDIP, bahkan untuk fotocopy bahan kuliah, mahasiswa harus urunan. Istriku, juga sedang ambil kuliah magister, beberapa kali bawa snack sendiri.

"Buat rame-rame di kelas," katanya.

Apakah ada hubungan antara ketersediaan snack plus minumam gratis dengan kebahagiaan mahasiswa yang kemudian berujung kesuksesan kuliah di Mikom? Diperlukan penelitian untuk menjawabnya. He he he. Serius amat! Tapi bukankah dalam penelitian-penelitian psikologi pendidikan, kemudahan belajar memiliki hubungan positif dengan kesuksesan dalam belajar? Hmm ...

Mengenai bahan kuliah (slide dan file elektronik lainnya), mahasiswa tidak perlu menunggu, apalagi sampai minta-minta. Pak Priyo, garda Mikom berambut keperakan, sigap mengirimkan semuanya via email, kurang 24 jam sejak kuliah berakhir. Kalau semalam kuliah jam 19.30, maka bisa dipastikan, antara jam 14.00 atau 17.00 hari ini, semua bahan sudah masuk inbox kita. Asyik bukan? Tak perlu copy sendiri dari laptop yang dipakai presentasi. Selain merepotkan juga makan waktu!

Mengenai laptop presentasi, nampaknya bukan zaman lagi harus pakai laptop pribadi. Di kelasku, selain LCD projector, sebuah laptop warna hitam sudah nangkring di meja dosen sesaat sebelum pelajaran dimulai. Dosen dan mahasiswa tidak perlu usung-usung laptop dari rumah. Cukup bawa USB memory, presentasi siap dilakukan.

Mau fotokopi buku? Sehabis kuliah, cukup serahkan judul buku kepada Pak Rosyid dan Pak Priyo. Setebal apapun pesanan akan siap keesokan harinya. Cukup bawa duit pengganti fotokopi, tak perlu uang tambahan. Pak Rosyid dan Pak Priyo sudah cukup senang mendapatkan limpahan pahala karena membantu menciptakan kemudahan bagi mahasiswa.

Lupa bawa dasi untuk kuliah? Eits .. jangan salah .. di Mikom gak ada istilah pakai dasi. Bikin ribet dan gerah saja! Hahahaha... Dosen sendiri sudah 'menolak' dasi sejak Mikom berdiri, begitu cerita Pak Sunarto, Ketua Program Mikom, menjelaskan dalam kuliah umum awal September lalu.

Snack dan mimum hangat gratis. Fotocopi bab buku, kadang-kadang gratis. Slide dan bahan kuliah lain dalam bentuk elektronik, otomatis masuk inbox email. Buku perpustakaan sampai 400 judul (lebih banyak terbitan anyar!), fotocopi buku yang sangat 'dimudahkan', laptop untuk presentasi, tak perlu pakai dasi, santai saja ... semuanya adalah berbagai bentuk kemudahan, kemudahan yang semoga saja dapat menjadi garda kesuksesan kuliah di Mikom. :)

1 comment:

  1. Wah, sepertinya menarik sekali kuliah di MIKOM Undip :)

    ReplyDelete